Pertama kali mengikuti meme ini. Meme yang digagas oleh kak Zellie, narablog Book Admirer.
Sudah lama aku tahu soal meme yang— sesuai namanya—menantang ini, dan sempat ingin ikutan beberapa waktu setelah aku kelar membaca Insurgent-nya Veronica Roth, tapi aku membatalkannya. Bukan karena aku malas atau takut menuliskannya, tapi karena aku sudah menuliskan semuanya, alasan kenapa aku hanya bisa memberi satu bintang (dari lima), di review.
Jadi kalau aku menuliskannya, bakal seperti menulis pengulangannya.
Kemudian aku membaca Across the Universe karya Beth Revis. Buku yang akan kubahas dalam meme ini.
Rate awal: 2 dari 5 bintang.
Rate awal ini dipengaruhi oleh dua karya Miss (atau Mrs.?) Roth itu. Meski (aku) belum (dengar) ada kabar bahwa buku Across the Universe ini akan diadaptasi ke layar lebar, banyak orang yang memberi nilai yang bagus pada novel ini. Sama seperti Divergent dan Insurgent. Aku tak mau berekspetasi tinggi, takut lagi-lagi mendapat kisah yang overrated.
Tapi ternyata... Across the Universe melebihi harapanku!
Aku sempat meragukan di mana letak dystopianya. Secara untuk menjalankan sebuah koloni di dalam kapal yang mengarungi luar angkasa para oknumnya mesti bekerja sama satu sama lain. Aku tidak bisa membayangkan ada satu pimpinan kejam yang memerintah semena-mena. Karena bila itu terjadi, otomatis para bawahan mogok, atau yang paling buruk terjadi pemberontakan dan kapal pun hancur sebelum memenuhi misinya mencapai planet baru. Tapi, baru seperempat jalan membaca, aku sudah tak ragu lagi. Across the Universe ini memang novel dystopia!
Dan dibanding novel-novel dystopia yang aku baca, termasuk The Hunger Games yang menduduki novel dystopia favoritku, rasa politik Across the Universe jauh lebih terasa.
Yang tidak aku antipasi adalah adanya unsur misteri dan suspense yang biasa kutemukan di novel-novel detektif. Ya, ada misteri pembunuhan di dalam Across the Universe!
Walau masih kalah oke dibanding Delirium, world-building Across the Universe sudah baik. Sangat sedikit aku menemukan bolong logikanya.
Sama seperti Divergent, Across the Universe tidak menyuguhkan parade cinta segitiga. Juga tak ada cinta instan. Cintanya butuh proses. Namun, jangan mengharap di novel sekuelnya kalian akan menemukan adegan romantis antar kedua tokoh utama. Hal ini berkaitan dengan endingnya. Endingnya akan sangat mengejutkanmu!
Satu hal lagi yang aku suka, meski tokoh-tokoh utama diberi pilihan yang sulit (yang kemudian menjadikan tokohnya bersikap melebihi usianya), tokoh utama yang notabene masih remaja di sini "tak lupa" bersikap sesuai umurnya.
Rate akhir: 4 dari 5 bintang!
Sampai sekarang aku masih heran, kenapa Across the Universe belum diadaptasi ke layar lebar. Secara teknologi untuk membangun latar lokasinya sudah ada. Kisahnya juga bikin berdebar-debar, tapi tidak sampai jatuh seperti sinetron. Seperti Insurgent.
Sangat aku rekomendasikan bagi pecinta novel fantasi dan fiksi ilmiah, dystopia, misteri (detektif), dan, tentu saja, romance.
Jadi apa sih Dare to Say? Lewat Dare to Say ini kak Zellie, mengajak orang untuk berbuat baik, yakni mengatakan kejujuran. Karena konteksnya dunia baca, maka kejujuran itu mengenai buku yang telah kalian baca. Kejujuran itu bisa berbentuk rasa suka kalian (yang tulus) pada buku tersebut—terlepas buku itu terkenal atau dibenci banyak orang, atau... Ini nih yang menantang, mengatakan dengan jujur apa yang membuat kalian tidak menyukai sebuah buku atau hanya bisa memberinya nilai 1 dari 5 bintang (padahal buku tersebut buku terkenal, ditulis penulis kenamaan, mendapat banyak nilai yang bagus, dan hendak/sudah diadaptasi ke layar lebar).
Pengen membagikan kejujuran pada dunia? Berikut caranya::
P.S. Kenapa ya Kak Zellie tidak menamai meme ini "Berani Bicara" ya? Kan bagus tuh Berani Bicara, berima, sama-sama diawali huruf yang sama =)
Waw, sepertinya menarik... Jadi ingin baca. Aku juga senang sci-fi, tapi belum baca banyak novel2 genre ini. Baru 1 2 malah :(. Aku percaya sama rekomendasimu. Salam kenal :)
BalasHapusWah, senangnya ada yang tertarik baca ini juga :D
BalasHapusSalam kenal juga ya :D
Huaahha, pertanyaan (atau saran?) yang menarik.
BalasHapusEnggak kepikiran sama sekali untuk bikin namanya, "Berani Bicara", tapi nanti disingkat jadi BB dong :P
BB malah bakal mudah diingat kak Zell :D Meski yah, dikhawatirkan yang pikirannya suka kemana-mana bisa memlesetkannya :p
BalasHapus