Interworld
Penulis: Michael Reaves dan Neil Gaiman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010
Tahun terbit: 2010
Tebal: 280 halaman
Seri: Interworld #1
Genre: Fiksi Ilmiah - Fantasi - Supernatural - Komedi
Stew score: Yummy!
Target: Teen (13 tahun ke atas!)
Kalimat pertama Interworld
Aku pernah tersesat di rumahku sendiri.
Sececap Interworld
Yang unik dari seorang Joseph "Joey" Harker adalah dia mudah sekali tersesat. Bahkan di rumahnya sendiri, saat dia hendak masuk ke kamarnya, dia malah tersesat ke ruang lain.
Parah memang. Tapi baik keluarganya, temannya, orang-orang di sekitarnya (yang kenal dengannya), sudah memaklumi keunikanannya tersebut. Kadang saat tersesat di sekolah ada seseorang yang mau mengantarnya.
Suatu hari Joey dan teman-teman sekelasnya mendapat tugas aneh dari gurunya yang eksentrik, Mr. Dimas (namanya Indonesia banget, ya?). Tugas yang diadakan di luar halaman sekolah. Tugas yang dilakukan di jalan kota kecil mereka. Dan, bisa ditebak, Joey lagi-lagi tersesat.
Pada awalnya Joey yakin dia pernah berkunjung/berada di jalan di tempat dia dan kedua temannya diturunkan. Jadi, dia-lah yang ditunjuk menjadi penunjuk arah. Namun semakin lama berjalan, dia tak bisa menyangkal kalau dirinya membuat dirinya dan temannya tersesat. Malu mengakuinya, dia meminta temannya menunggu di suatu tempat. Joey hendak mencoba mencari beberapa detail yang bisa membuatnya ingat.
Dan, seperti yang dikhawatirkan oleh temannya, Joey membuat mereka tersasar. Tak ada detail satu pun yang bisa diingatnya. Mau tak mau dia memang mesti, yah, mengaku.
Tapi, saat dia kembali ada beberapa perubahan yang terjadi.
Teman yang diminta untuk menunggu, tidak hanya beberapa ciri fisiknya berubah, tapi sikapnya berubah. Kalau marah atau ingin menghajarnya, Joey masih bisa terima, tapi temannya ini melihat Joey seolah dia... Hantu atau seorang kriminal!
Tak tahu apa yang mesti dilakukan, Joey pun pulang. Namun sesampainya di rumah... Ibunya bukan ibunya. Dan ada seorang cewek yang... memiliki kemiripan nama dan fisik dengannya.
Sebenarnya apa yang terjadi pada Joey?
Jawabannya... Joey tak sengaja telah berpindah dimensi. Dan cewek yang memiliki kemiripan dengannya adalah versi dirinya di dimensi yang tak sengaja dimasukinya.
Lalu, bagaimana caranya dia kembali ke dimensinya yang sebenarnya?
Sebenarnya hal itu mudah. Tapi, err, ada pihak-pihak yang ingin menangkap Joey. Pihak Hex yang berpedoman pada ilmu sihir, dan pihak Binary yang berpedoman pada ilmu sains atau teknologi.
Kedua pihak ingin menguasai seluruh dimensi. Tapi untuk melakukannya, untuk berpindah dimensi dengan cepat, mereka membutuhkan "intisari" Joey sebagai bahan bakar kendaraan antar dimensi.
Demi agar dirinya aman, tidak diubah jadi bbm alias bahan bakar minyak, juga mungkin agar keluarganya selamat, Joey pun bergabung dengan Interworld: (semacam) organisasi yang terdiri dari Joseph Harker-Joseph Harker dari banyak dimensi.
Bersama mereka, Joey mencoba memerangi HEX dan Binary.
Citarasa Interworld
Yang tidak aku sangka adalah novel ini ternyata lucu sekali. Kelucuan itu bahkan dimulai sejak halaman "Catatan Penulis" yang berada sebelum bab satu :))
Padahal membaca sinopsisnya yang berbau informatika (HEX dan binary), aku kira aku bakal menemukan novel serius yang penuh dengan istilah-istilah komputasi. Kurang lebih aku benar soal istilah-istilah tersebut, apalagi ada tokoh yang setengah-komputer (penasaran seperti apa sosoknya? Silakan penasaran kalau gitu xD ).
Istilah-istilah itu, ditambah istilah ilmiah lainnya dan istilah yang biasa digunakan remaja Amerika (salah satunya istilah-istilah dari The Wizard of Oz), beberapa mengundang tawaku. Bisa dibilang hal itu jadi nilai tambah di mataku. Tapi istilah tersebut juga bisa jadi boomerang layaknya Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Bagi yang tidak mengerti artinya, mereka mungkin akan mengerutkan kening. Kenikmatan membaca terusik sedikit.
Dibanding Stardust, juga mungkin hasil "intervensi" Mr. Reaves, novel ini tergolong ringan. Paling yang "susah" cuman istilah ilmiah dan populer (di sebuah negara) saja. Tidak ada bahasa yang tinggi yang digunakan. Ditambah lagi bahasa yang tercetak di Interworld khas bahasa anak muda Amerika (sekitar) masa sekarang.
Secara keseluruhan, Interworld novel yang tidak berat. Mudah dinikmati dan dicerna. Tanpa perlu memusingkan rancang bangun dunianya yang berbasis teori (dan spekulasi) ilmiah, karena semuanya familiar. Yang tidak terlalu familiar mungkin adalah adanya makhluk di Medan-Antara yang tak stabil. Pace ceritanya yang cepat dan mempunyai banyak aksi menjamin akan disukai pembaca zaman sekarang. Dan bagi yang "alergi" dengan romance, aku jamin kalian akan suka Interworld!
P.S.
[1] Dan yap, ternyata aku tidak salah pilih buku. Dan aku bersyukur menemukan buku ini dalam daftar diskon akhir tahun di bukabuku.com. Buku yang bagus :')
[2] Yang sangat menarik perhatianku, bahkan sebelum aku membeli buku ini, adalah nama salah satu tokoh yang Indonesia banget: Mr. Dimas. Masalahnya, tak banyak detail di novel ini. Salah satu yang tak diberi detail (fisik) ini termasuk Mr. Dimas. Tapi setelah kelar membaca Interworld ini, dan tiba-tiba teringat dengan nama salah satu penulis klasik terkenal, aku kemudian mempertanyakan: "Dimas ini nama belakang atau depan, ya?" Kalau depan, berarti, bisa saja dia itu "produk" Indonesia, tapi kalau bukan... Yah, mungkin saja duo penulis Interworld ini terinspirasi dari nama penulis klasik The Three Musketeer, Alexander Dumas.
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar