Shopaholic and Sister
Penulis: Sophie KinsellaPenerbit: Dial Press (cetakan Oktober 2004)
Tebal: 280 halaman
Seri: Shopaholic #4
Genre: Komedi - Realistic Fiction - Romance
Stew score: Almost - Yummy!
Target: Adult (17 tahun ke atas!)
Pernah tidak kalian mengalami... Saat ingin memberi kejutan (yang menyenangkan pada) orang-orang terdekat kita, tapi justru kalian sendiri-lah yang terkejut? Bila pernah, maka kalian punya teman senasib: Becky.
Nama lengkapnya Rebecca "Becky" Brandon
(sebelum menikah nama belakangnya Bloomwood). Saat hendak memberi surprise pada ayah dan ibunya, dia malah ganti terkejut mendapati orangtuanya malah bersikap aneh. Seolah sedang menutupi sesuatu. Seolah tak begitu senang dengan kepulangan Becky kembali ke Inggris. Kenapakah? Apakah mereka tidak senang anak semata wayang mereka pulang dan mengunjungi mereka? Apakah rasa sayang mereka telah berkurang saat Becky jalan-jalan keliling dunia?
Oh iya, bagi yang belum tahu, selama nyaris setahun atau tepatnya 10 bulan, Becky dan Luke, suami Becky, berbulan madu keliling dunia (salah satunya Bali, Indonesia). Sebenarnya, awalnya mereka berencana akan berbulan madu selama setahun penuh. Tapi karena satu dan lain hal (bukan hal buruk), akhirnya mereka memutuskan sudah saatnya kembali ke rumah, ke Inggris.
Selain orangtuanya, Becky juga mendapati sahabat baiknya, Susan "Suze" Cleath-Stuart, juga berubah!
Diperparah lagi, seperti biasanya, kartu kredit Becky... Overlimit. Memaksa Luke bersikap tegas dengan meminta Becky membuang kartu kreditnya dan sebagai gantinya memberi jatah Becky beberapa poundsterling saja dalam bentuk uang tunai.
Tapi hal itu bukan masalah besar bagi Becky. Dia masih punya, yah, 1001 cara untuk belanja sesuatu yang berestetika tinggi.
Pasti penasaran dong kenapa orangtua Becky dan Suze agak berubah?
Kita mulai dengan Suze: karena Suze punya sahabat baru! Sahabat yang jauh lebih kompeten dibanding Becky. Tapi masa sih Suze begitu? Okelah, Becky punya banyak sekali kekurangan tapi... Kemudian Becky sadar. Mereka berdua sama-sama sudah menikah. Mereka punya kehidupan baru masing-masing. Lagipula Becky-lah yang "meninggalkan" Suze dengan keliling dunia. Jadi, bukan salah Suze dong bila dia mendapatkan sahabat baru. Apakah ini saatnya bagi Becky untuk move on?
Lalu bagaimana dengan orangtua Becky? Nah, jawabannya ada di judul. Yap, sister. Hah, apa maksudnya? Maksudnya... Ternyata selama ini Becky punya sodara perempuan! Sodara perempuan sekandung tapi beda ibu. Orangtua Becky merahasiakan hal ini takut Becky shock atau kena serangan jantung mendadak
Tapi mereka meremehkan Becky. Becky menerimanya dengan baik. Sangat baik malah. Dia akhirnya punya sodari perempuan yang mana bisa diajaknya belanja dan melakukan kegiatan-kegiatan seperti di salon bersama-sama!
Namun ternyata Jess, sodari Becky, merupakan kebalikan dari Becky. Bila Becky suka sekali. belanja, Jess benci sekali belanja. Bila Becky sering menghabiskan uang, Jess sering menyimpan uang. Bila Becky kadang terlilit hutang, Jess tak pernah sekali pun terlibat hutang!
Semua kegiatan yang direncanakan Becky sontak menguap. Malah Jess jauh lebih asyik bercengkerama dengan Luke dan Gary, teman sekaligus rekan kerja Luke.
Tapi itu belum apa-apa dibandingkan saat Becky mengetahui bahwa ternyata Luke... Jauh lebih suka Jess dibanding dirinya!
O, o... Mungkinkah ini pertanda pernikahan mereka akan segera berakhir?
Percaya atau tidak, aku selalu merasa bahagia (stres dan depresi jauh-jauh) ketika menikmati novel-novel serial Shopaholic ini. Bagaimana ya, meski Becky ini suka bohong, tapi (sekali lagi, karena aku rasa aku sudah sering mengatakannya) dia itu sosok yang sulit sekali dibenci! Dan karena selera humornya oke banget, jadi ya, sepanjang "mengunyah" buku ini, aku tak bisa berhenti cekikikan (untung cara makan buku tak sama seperti makan nasi, jadi tak ada deh yang namanya tersedak).
Kebohongan Becky di Shopaholic and Sister ini berawal dari Angel Bag (tas langka mahal yang biasa digunakan para seleb) yang dibelinya di Milan, Italia. Dan seperti kebohongan-kebohongan lain (secara umum), kebohongan tersebut meminta kebohongan lain untuk menutupi keberadaannya. Jadi bisa dibayangkan bagaimana klimaksnya.
Secara keseluruhan, Shopaholic and Sister masih sama lucunya, masih sama menghiburnya seperti ketiga prekuelnya— dan bagiku masih sama mudah sekali plotnya ditebak, tapi tetep aku menyukainya dan membacanya sampai tuntas. Jadi, bagi kalian yang mencari bacaan yang ringan yang menghibur sekaligus berisi (biar tidak dikata teenlit oleh mereka yang mengartikan teenlit sebagai bacaan ringan), kalian mesti, wajib, dan harus mencoba seri Shopaholic ini.
Masih tersisa dua buku lagi. Dan itu artinya, jaminan untuk bacaan dua bulan ke depan (satu buku Shopaholic dibaca tiap satu bulan). Dan seperti yang sempat aku bilang bahwa serial ini adalah buku "bahagia," buku yang menjauhkan stres dan depresi dariku. Pertanyaannya adalah setelah bulan Maret, buku apa yang akan menggantikan posisi serial ini sebagai buku "bahagia"-ku?
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
Kyaaaaaa. Aku malah lebih penasaran sama filmnya muaahahaha
BalasHapusBaca buku dan nonton filmnya sama-sama oke kok. Tapi di film versi sederhananya, bagian yang di buku ini bisa dibilang tidak ada di film, karena di film hanya mengadaptasi dari buku 1 dan buku 2 saja.
BalasHapus